MANKARWAI: Alat Tradisional Pembuat Perahu Biak

   

alat patok perahu orang Biak Numfor
Credit & design by Ukur


MANKARWAI atau yang sering diucapkan Manggarwai (Mankarkarwai, Mangarwa) merupakan sebuah alat tradisional yang digunakan untuk membuat perahu maupun membuat berbagai macam bentuk ukiran seperti patung, tifa, tempat makanan, dan berbagai macam peralatan dapur orang Biak Numfor di zaman dulu. 

Secara etimologi kata Manggarwai  terdiri dari tiga suku kata dalam bahasa Biak yaitu Man: Laki-laki/orang, Kar: patok, potong, Wa (wai): Perahu, sehingga jika diterjamahkan secara harfiah berarti orang mematok/menggali/membentuk  perahu. Fungsi utamanya adalah untuk membuat pembuat perahu. Manggarwai terdiri dari beberapa bagian inti yakni Mar: pegangan atau bisa disebut Frai. Kemudian ada yang disebut Rei: Mata pematok. Kemudian Rei atau mata pematok ini akan dililit atau diikat dengan sejenis tali hutan yang disebut Warar. Pada proses ini disebut parar warar. Ikatannya pun bermacam-macam pola ikatnya.  Bisa dilihat pada dokumen foto dibawah ini bagian-bagian pada Mankarwai. 

Sumber: Dokumentasi Bosnik Art, 2022


Istilah kata "Manggarwai" sendiri kemungkinan merupakan istilah yang digunakan belakangan setelah alat ini banyak digunakan untuk membuat perahu. Dulu orang Biak menyebutnya juga dengan istilah "Mkan (Mnggan)". Mata patok mankarwa terbuat dari sejenis kerang laut yang kulitnya keras dan batu-batu khusus yang keras. Sehingga Mankarwa juga disebut Mkan Karu atau Mkan Rambey. Masa kini, hampir semua mankarwa sudah menggunakan Rei dari besi.  


ukiran biak
Manggarwai Batu


Bagi para pembuat Mankarwai biasanya menggunakan berbagai metode simpul untuk mengingat Mankarwa. Misalnya seperti ikatan atau simpul amos kanken, yakni ikatan yang diikat berbentuk model udang. Ada juga misalnya menggunakan ikatan rofasfos yakni ikatan berbentuk lipan (kaki seribu). Dan masih banyak lagi model ikatan menggunakan tali warar. 



kapak batu

Tampak dari samping Mankarwa


Untuk menambah nilai keindahan sebuah mankarwa, akan dibuat juga ukiran pada mankarwa. Banyak sekali pola-pola yang digunakan para pengukir untuk mengukir sebuah mankarwa. Mankarwa yang diproduksi pada abad ke-18 sampai abad ke-19 memiliki bentuk-bentuk ornamen yang menawan. Berbagai desain dan ukiran membuat mankarwa memiliki nilai yang cukup tinggi di masa lampau. 

Post a Comment